Trending

Ngaku Cucu Iskandar Muda, Tapi Makam Permaisuri Sultan di Pidie Tak Diurus

Adid - Redaksi
Rabu, 03 September 2025

Ngaku Cucu Iskandar Muda, Tapi Makam Permaisuri Sultan di Pidie Tak Diurus
Budaya

178 views

Katapoint.id | Sigli– Makam isteri (permaisuri) Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M) yang terletak di Gampong Runtoh, Kemukiman Reubee, Kecamatan Delima, Pidie, tampak tak terurus alias terlantar. 

Tiga pemerhati sejarah Aceh, yaitu Budaywan Tarmizi A Hamid, Arkelog Universitas Syiah Kuala (USK) Prof, Dr, Tgk. Husaini Ibrahim, MA dan dosen UIN Ar-Raniry Hasan Basri M.Nur PhD, secara khusus berkunjung ke lokasi makam sang permaisuri pada Selasa (02/09/2025) Sore

Mereka melakukan observasi di sekitar makam dan menggali informasi dari warga sekitar terkait makam dan perawatannya.

“Kesan yang kami tangkap, makam permaisuri dari Sultan Iskandar Muda tersebut tak terurus atau terbengkalai,” ujar Tarmizi A Hamid alias Cek Midi kepada media ini, Rabu (03/09/2025).

Dalam amatan Cek Midi, kondisi batu pada badan makam terputus dan disambung dengan semen. 

“Sementara kepala dan kaki batu nisan tidak ada lagi. Pagar mulai roboh. Tak ada papan informasi seputar sejarah hidup sang permaisuri Raja Agung Aceh tersebut selain papan pengumuman bahwa itu adalah benda cagar budaya,” katanya.

“Semua kita sekarang ngaku sebagai cucu Sultan Iskandar Muda. Tapi pada makam permaisuri Sang Sultan tak ada yang peduli. Tem soh semua,” ujar Cek Midi.

Di sekitar lokasi makam tak ada tempat istirahat bagi pengunjung. Adapun sumur adalah sedekah dari seorang pengunjung.

“Sumur ini yang ada di dekat makam adalah sumbangan dari seorang pengunjung yang prihatin melihat tak ada sumber air bersih di situ,” ungkap Ramadhan alias Rama (37), pengusaha kerupuk kulit di desa setempat.

Menurut Rama, tak ada yang peduli pada kondisi makam. Tak ada upacara apapun di sana.

“Saya yang rutin melaksanakan kenduri setiap tahun pada jeurat itu agar warga mengetahui betapa pentingnya makam ini,” katanya.

“Pengunjung dari luar Pidie sering berkunjung kemari. Ada dari Aceh Timur, Aceh Barat dan lain-lain,” lanjut Rama.

Prof Husaini mengaku prihatin atas kurangnya perhatian dari Pemda Aceh dan Pidie.

“Ini adalah makam permaisuri dari Sultan Besar Aceh. Tak pantas mendapat perlakuan seperti ini,” katanya.

Dari beberapa referensi disebutkan, permaisuri tersebut adalah putri dari Teungku Syik di Reubee. Teungku Syik di Reubee adalah bangsawan, selain ulama besar.

Menurut tokoh adat Aceh, Nurdin AR, nama permaisuri tersebut adalah Puteri Sendi Ratna Setia. Namun, penduduk setempat menyebutnya sebagai Putroe Sani. Sani maksudnya adalah Sendi.

Komentar
Baca juga
katapoint.id, All rights reserved. | Designed By Rifal Agustiar