Katapoint.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai mengerahkan sejumlah pesawat pembom siluman B-2 dari Pangkalan Udara Whiteman, Missouri, sebagai bagian dari opsi militer untuk mendukung Israel dalam konflik dengan Iran.
Hal ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, sebagaimana dilaporkan CNN mengutip data pergerakan penerbangan.
Sejumlah pesawat B-2 diketahui telah diterbangkan ke arah barat pada Jumat malam waktu setempat dan melintasi Samudra Pasifik menuju Guam.
Meski belum ada perintah langsung untuk menyerang, beberapa pejabat Pentagon menegaskan bahwa pengerahan ini merupakan bagian dari langkah persiapan strategis dan unjuk kekuatan militer Amerika Serikat.
Pejabat pertahanan AS menyatakan pergerakan jet bomber tersebut bukan berarti indikasi perintah langsung untuk menyerang Iran, melainkan bertujuan sebagai opsi untuk Presiden AS.
Pejabat AS lainnya menerangkan bahwa pergerakan jet bomber B-2 itu sebagai bagian dari unjuk kekuatan AS untuk melakukan gertakan terhadap Iran.
Jet bomber B-2 merupakan satu-satunya pesawat yang mampu mengangkut bom berkemampuan menghancurkan pertahanan bunker terdalam seperti bunker fasilitas pengayaan nuklir di Fordo, Iran.
B-2 bisa mengangkut dua bom “penghancur bunker” dengan berat sekitar 13.600 kilogram untuk masing-masing bom yang dijatuhkan dari pesawat tersebut.
Pergerakan jet bomber B-2 dilakukan setelah Trump banyak menghabiskan waktu di dalam Ruang Situasi, meninjau rencana serangan dan menanyakan ke pejabat mengenai potensi konsekuensi dari rencana-rencana itu.
Trump mengatakan tenggat dua pekan perencanaan itu merupakan yang paling maksimal sebelum memutuskan untuk memerintahkan menyerang Iran.[]