Katapoint.id - Seratus hari pertama dalam masa jabatan kepala daerah sering kali menjadi cerminan arah kepemimpinan ke depan. Begitu pula di “Bumi Muda Sedia”, Aceh Tamiang, di mana pada tanggal 17 Februari 2025, pasangan Armia Fahmi dan Ismail resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang periode 2025–2030. Harapan baru pun menggema di seluruh pelosok daerah. Wajah-wajah masyarakat tampak penuh optimisme, menanti arah baru yang progresif, adil, dan berpihak kepada rakyat kecil.
Sejak hari pertama, pasangan ini dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti efisiensi anggaran, kebutuhan pelayanan dasar, serta desakan masyarakat akan keadilan pembangunan yang merata. Namun, dari sekian banyak janji kampanye, satu yang langsung diwujudkan sebagai simbol komitmen awal adalah pembangunan Masjid Agung Aceh Tamiang.
Janji itu kini mulai terlihat hasilnya, dimulai dari pembentukan panitia pembangunan pada 22 Mei 2025, hingga aksi nyata kerja lapangan berupa pembersihan dan pematangan lahan. Dukungan moril masyarakat juga terwujud dalam partisipasi aktif, termasuk tujuh anggota DPRA dari Daerah Pemilihan (Dapil) 7 yang sudah memastikan membantu pembangunan Masjid Agung melalui pokok-pokok pikiran (Pokir) senilai Rp3,5 miliar.
Tindakan ini mendapatkan apresiasi dari Ketua Aliansi Mahasiswa Aceh Tamiang – Banda Aceh, Sayed Muhammad Israfuddin,yang mengatakan:
“100 hari pertama pemerintahan Bupati Armia Fahmi dan Wakil Bupati Ismail menunjukkan komitmen nyata dalam menepati janji kampanye, terutama pembangunan Masjid Agung Aceh Tamiang sebagai simbol religiusitas dan identitas budaya daerah. Pembentukan panitia pembangunan, kerja lapangan, dan dukungan dari anggota DPRA memperlihatkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, masyarakat, dan legislatif.
Kami juga berharap janji-jani kampanye lain dapat segera terealisasi, terutama prioritas pada bidang pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat. Sebagai mahasiswa yang menjadi kontrol sosial, kami berkomitmen untuk terus mengawal pembangunan dan kemajuan daerah tempat kami dilahirkan agar berjalan transparan dan berpihak kepada rakyat.”[]