Katapoint.id | Aceh Barat Daya – Langkah Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membuka pintu bagi hadirnya gerai Indomaret menuai banyak diskusi. Namun di balik sorotan dan kekhawatiran yang muncul, kebijakan ini sejatinya merupakan strategi progresif dalam menyelaraskan pertumbuhan ekonomi lokal dengan tuntutan zaman yang kian digital dan kompetitif. Rabu (06/08/2025)
Berbagai suara menyuarakan keresahan, khususnya dari pelaku usaha tradisional yang khawatir akan tergesernya peran warung kecil. Namun pemerintah menegaskan bahwa masuknya ritel modern bukan untuk menyingkirkan UMKM, melainkan membuka peluang baru bagi mereka. Produk-produk lokal kini mendapat akses lebih luas untuk dipasarkan di rak-rak modern, sekaligus menjangkau konsumen yang lebih luas melalui sistem distribusi yang profesional.
Melalui kerja sama strategis ini, para pelaku UMKM Abdya tidak lagi berjalan sendiri. Mereka mendapat dukungan berupa pelatihan keterampilan, peningkatan kualitas pengemasan, hingga strategi promosi yang lebih terarah. Dukungan ini adalah bentuk keberpihakan nyata pemerintah kepada pelaku usaha lokal agar mampu naik kelas dan bersaing di era baru.
Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Susoh, Dimas Hermawan, menyatakan bahwa langkah ini harus dilihat dari perspektif pembangunan jangka panjang.
“Ini adalah kebijakan berani dan terukur. Bukan hanya menghadirkan layanan modern, tapi juga membuka ruang pertumbuhan ekonomi yang lebih luas untuk masyarakat,” ujarnya pada 5 Agustus 2025.
Bupati Abdya, Dr. Safaruddin, S.Sos., M.S.P., memperkuat pernyataan tersebut dengan menyampaikan bahwa kehadiran Indomaret bukan sekadar ekspansi bisnis, tetapi juga sarana meningkatkan akses terhadap layanan digital, pembayaran non-tunai, dan kemudahan transaksi keuangan.
Lebih dari itu, dua gerai awal yang dibuka di Kedai Paya dan Geulumpang Payong telah dikelola oleh mitra lokal, bukan langsung oleh manajemen pusat sebagai bukti nyata komitmen memberdayakan pengusaha lokal.
Pemerintah juga telah menetapkan aturan tegas, setiap gerai Indomaret wajib merekrut tenaga kerja dari Abdya serta memberikan alokasi minimal 30% raknya untuk produk-produk UMKM daerah. Ini adalah bentuk regulasi afirmatif agar pertumbuhan ritel modern tidak hanya dinikmati oleh pemilik modal besar, tetapi juga turut membesarkan pelaku usaha kecil.
Namun, komitmen ini tidak bisa berdiri sendiri. Perlu sinergi aktif antara pemerintah, masyarakat, dan kalangan akademisi untuk memastikan implementasinya berjalan adil dan transparan. Jika diawasi bersama, potensi dominasi ritel modern bisa dicegah, dan keadilan ekonomi bisa lebih terjamin.
Lebih jauh lagi, kehadiran Indomaret di Abdya adalah bentuk kesiapan daerah menghadapi arus globalisasi dan digitalisasi. Dalam dunia yang makin terhubung dan kompetitif, menolak perubahan justru akan membuat daerah tertinggal. Pemerintah melihat peluang ini sebagai titik awal agar sektor-sektor lama dan baru bisa hidup berdampingan serta saling menguatkan.
Globalisasi tidak bisa dibendung. Produk asing dan teknologi canggih telah menjadi bagian dari keseharian. Persaingan pun semakin ketat. Maka dari itu, Aceh Barat Daya tidak boleh hanya menjadi penonton pasif. Harus ada kesiapan kolektif untuk beradaptasi dan bersaing.
Untuk menghadapi tantangan ini, ada tiga langkah strategis yang harus dijalankan:
Pertama, kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah bertugas menciptakan peluang, seperti menarik investor dan pelaku usaha besar, namun dengan tetap mengutamakan keterlibatan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja dan mitra usaha.
Kedua, penguatan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Para pelaku usaha kecil harus diberdayakan untuk memahami cara kerja pasar modern, mulai dari peningkatan kualitas produk, penggunaan kemasan yang menarik, hingga pemanfaatan platform digital untuk pemasaran.
Ketiga, keterlibatan generasi muda dalam dunia usaha modern. Anak muda Abdya harus didorong untuk mengembangkan diri, mempelajari teknologi dan inovasi bisnis. Mereka adalah agen perubahan yang mampu menjembatani budaya lokal dengan tuntutan global