Katapoint.id Banda Aceh – Politisi dan seniman asal Aceh, Rafly Kande, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (23/4/2025) di 3in1 Coffee, Banda Aceh, sebagai bentuk sikap politiknya terhadap dinamika internal partai yang ia nilai telah menjauh dari nilai-nilai awal perjuangan
Dalam keterangannya, Rafly mengaku bahwa keputusan ini bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi harus diambil demi menjaga integritas dirinya sebagai wakil rakyat. Ia menegaskan bahwa dirinya bukan kader organik PKS, melainkan datang dari latar belakang kesenian yang terjun ke dunia politik untuk memperjuangkan suara rakyat melalui parlemen.
“Saya tidak bisa terus berada dalam sistem yang menurut saya telah bergeser dari nilai perjuangan. Saya datang ke PKS bukan untuk duduk di kursi kekuasaan, tapi untuk memperjuangkan keadilan,” ujar Rafly.
Rafly juga menyoroti proses penyelesaian perselisihan suara dengan rekannya sesama caleg, Ghufran, yang menurutnya tidak diselesaikan secara transparan oleh internal partai. Meski telah patuh mengikuti permintaan DPP PKS agar persoalan diselesaikan lewat Mahkamah Partai dan bukan Mahkamah Konstitusi, Rafly merasa tidak ada itikad baik dari partai untuk menyelesaikan konflik tersebut secara musyawarah.
“Tidak ada langkah konkret, tidak ada keadilan yang saya dapat. Saya merasa seperti orang asing di rumah saya sendiri. Padahal saya sudah berjuang habis-habisan, meskipun bukan kader inti,” ujarnya dengan nada kecewa.
Ia juga menyayangkan bahwa suara masyarakat sebanyak lebih dari 45 ribu suara yang memilihnya dalam pemilu lalu justru dicederai oleh proses internal yang tidak adil. Karena itulah, ia merasa tidak bisa diam dan memilih untuk tetap melanjutkan perjuangan politik di luar PKS.
“Saya tidak ingin menjadi bagian dari kebungkaman. Ketika idealisme tidak mendapat tempat, saya harus melangkah pergi,” tegasnya.
Rafly turut meminta agar PKS tidak lagi menggunakan namanya untuk keperluan kampanye atau mencari simpati publik, baik melalui gambar, video, maupun atribut lainnya.
Mengakhiri pernyataannya, Rafly menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah mempercayakan suaranya dan menyatakan bahwa perjuangannya akan terus berlanjut, meski bukan lagi di bawah naungan PKS.