Katapoint.id – Aneuk Muda Mualem (AMM) menyoroti maraknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa warga Aceh, terutama kasus terbaru yang melibatkan seorang anak berusia 13 tahun asal Aceh Besar. Korban ditemukan di Bandara Soekarno-Hatta dalam perjalanan menuju Balikpapan setelah diarahkan oleh pelaku melalui ponsel.
AMM mendesak Pemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk segera mengambil langkah konkret guna melindungi masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak, dari ancaman perdagangan manusia.
Sekjend AMM, melalui pernyataan resminya, menyampaikan rasa prihatin mendalam terhadap tragedi ini. "Kasus ini mencerminkan lemahnya perlindungan terhadap anak-anak Aceh. Pemerintah harus lebih tegas dalam mengedukasi masyarakat, memperketat pengawasan, dan menindak tegas pelaku TPPO," ujar Marwan SPJ. Banda Aceh, 9 Januari 2025
Langkah Strategis yang Diajukan AMM:
AMM mengajukan beberapa langkah yang dinilai mendesak untuk mencegah kasus serupa:
1. Edukasi dan Sosialisasi Massal
Pemerintah Aceh diminta untuk menyelenggarakan program edukasi yang berfokus pada bahaya TPPO dan modus pelaku. Edukasi ini harus menjangkau komunitas-komunitas lokal, khususnya di pedesaan.
2. Perlindungan Tenaga Kerja Migran dan Anak
AMM menekankan pentingnya perlindungan hukum bagi pekerja migran asal Aceh. Mereka juga menyerukan adanya mekanisme pengawasan untuk memastikan anak-anak tidak mudah menjadi korban eksploitasi.
3. Penguatan Koordinasi Antar Lembaga
Pemerintah Aceh harus bekerja sama dengan aparat hukum, lembaga sosial, dan komunitas lokal untuk membangun sistem perlindungan yang kuat.
4. Pemberdayaan Ekonomi dan Lapangan Kerja
Menurut AMM, keterbatasan ekonomi adalah salah satu faktor utama yang membuat warga Aceh rentan terhadap perdagangan manusia. Solusi jangka panjang harus mencakup pemberdayaan ekonomi, khususnya untuk keluarga miskin.
Harapan AMM untuk Pemerintah Aceh, AMM mendesak Pemerintah Aceh dan DPRA untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Mereka juga meminta adanya pengalokasian anggaran khusus untuk program pencegahan TPPO, serta peningkatan pelatihan bagi aparat penegak hukum.
"Anak-anak adalah masa depan Aceh. Kasus ini harus menjadi alarm bagi kita semua untuk bergerak bersama melindungi mereka," tegas perwakilan AMM.
AMM juga menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah berhasil menggagalkan upaya perdagangan manusia ini. Namun, mereka menekankan bahwa tindakan pencegahan harus diperkuat agar tidak ada lagi korban yang jatuh ke dalam jaringan perdagangan manusia.
Aneuk Muda Mualem, Melalui pernyataan ini, AMM berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu strategis demi menciptakan Aceh yang lebih aman dan bermartabat.[]