Katapoint.id - Memasuki 100 hari masa kepemimpinan Bupati Aceh Selatan, pemerintah daerah mulai menunjukkan capaian nyata melalui berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Sejumlah kebijakan pro-rakyat dinilai berjalan efektif dan memberi harapan baru bagi kemajuan daerah.
Ketua Inisiator Pergerakan Sosial Kepemudaan (Inpersi) Aceh Selatan, Indra Mudaris, menyampaikan apresiasinya terhadap progres kerja Bupati selama tiga bulan terakhir. Ia menilai, langkah cepat pemerintah dalam mengeksekusi program prioritas adalah bentuk keseriusan dalam membangun daerah dari bawah.
“Dalam 100 hari ini, kita melihat program seperti bajak sawah gratis sudah berjalan di beberapa kecamatan. Ini langsung meringankan beban petani dalam mengelola lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian,” ujar Indra, Rabu (28/5/2025).
Selain itu, peluncuran Kartu Aceh Selatan Sejahtera juga menjadi sorotan positif. Kartu ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu untuk memudahkan akses layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan bantuan sosial. “Langkah ini sangat strategis, karena menyasar kebutuhan pokok warga,” tambahnya.
Di sektor perikanan, bantuan perahu motor kepada nelayan tradisional dianggap sebagai bentuk perhatian konkret pemerintah terhadap ekonomi pesisir. Tidak hanya itu, kehadiran rumah singgah Griya Tuan Tapa di Banda Aceh juga menjadi solusi penting bagi warga Aceh Selatan yang harus menjalani pengobatan kronis di ibu kota provinsi.
Program Magrib Mengaji yang telah digalakkan kembali di seluruh gampong pun mendapat respons positif dari masyarakat. Program ini tidak hanya memperkuat nilai keagamaan, tetapi juga membentuk karakter generasi muda sejak dini.
Tak kalah penting, program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang mulai direalisasikan telah menyentuh langsung kebutuhan warga kurang mampu. Beberapa rumah warga yang sebelumnya tidak layak kini tengah dalam proses renovasi dan pembangunan baru.
Pemerintah juga mulai mengoperasikan Mal Pelayanan Publik (MPP) yang menjadi pusat layanan terpadu, memudahkan masyarakat mengurus berbagai keperluan administrasi dalam satu tempat. Ini menjadi simbol peningkatan efisiensi birokrasi dan pelayanan publik yang lebih modern.
Indra berharap, capaian ini menjadi awal dari perubahan yang lebih besar di Aceh Selatan. “Kami mendukung penuh kebijakan pro-rakyat ini. Semoga ke depan semakin banyak masyarakat yang menerima manfaat dan merasakan kehadiran negara dalam kehidupan mereka,” pungkasnya.[]