Katapoint.id - Bermula dari sebuah desa kecil di Nagan Raya, Provinsi Aceh, perjalanan hidup seorang dosen Ilmu Administrasi Negara, yang kini dikenal sebagai sosok inspiratif, penuh tantangan dan ketekunan. Orang pertama dari Gampong Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, yang berhasil menembus batasan pendidikan tinggi dan meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Administrasi Publik. Sebuah prestasi yang tak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga memberi dampak positif bagi dunia pendidikan di sekitarnya.
Menghadapi Rintangan Sejak Dini
Lahir dan besar di Gampong Lamie, perjalanan pendidikan sang dosen dimulai dengan penuh perjuangan. Pada usia 8 tahun, karena keterbatasan akses pendidikan dan ilmu pengetahuan, ia harus melalui perjalanan tak biasa di bangku sekolah dasar. Bahkan, di kelas 1 dan 3, ia harus mengulang dua tahun berturut-turut. Meskipun demikian, semangatnya untuk terus belajar tidak pernah padam. Ia akhirnya menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan S-1 yang ditempuhnya juga tidak berjalan mulus. Menghabiskan waktu lima tahun untuk menyelesaikan program Sarjana, perjuangan demi perjuangan ia lalui dengan tekad yang kuat. Tetapi, ia tidak berhenti hanya sampai di situ. Keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi semakin besar.
Mencari Beasiswa S-3: Tekad yang Tak Pernah Padam
Perjalanan untuk mendapatkan beasiswa S-3 dimulai pada tahun 2019. Meskipun berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa melalui beberapa jalur, kenyataannya tidak mudah. Beberapa kali mencoba peruntungan melalui beasiswa Kemenristekdikti dan Pemerintah Aceh, ia tidak berhasil. Bahkan pada tahun 2020, upaya untuk mendapatkan beasiswa dari BAZNAS dan Pemerintah Aceh pun gagal. Namun, kegagalan-kegagalan tersebut tidak membuatnya patah semangat.
Kemenangan yang Tertunda, Namun Terwujud
Pada tahun 2021, segala perjuangan dan doa yang dipanjatkan akhirnya membuahkan hasil. Berkat kesabaran dan kerja keras yang tak kenal lelah, ia berhasil memperoleh beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) untuk melanjutkan studi S-3 di Universitas Negeri Makassar, dalam Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Publik. Sebuah pencapaian yang sangat membanggakan, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarga dan kampung halamannya.
Prestasi yang Membanggakan
Pada tahun 2021, setelah melewati berbagai rintangan dan tantangan, akhirnya ia resmi mendapatkan gelar Doktor dalam bidang Ilmu Administrasi Publik. Ia pun menjadi orang pertama dari Gampong Lamie yang meraih gelar akademik tertinggi ini, serta orang pertama dari Kabupaten Nagan Raya yang memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Administrasi Publik. Pencapaian ini menjadi kebanggaan tak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi masyarakat Aceh, khususnya di Nagan Raya.
Lebih luar biasa lagi, ia juga menjadi dosen pertama yang berhasil meraih gelar Doktor di Universitas Al Washliyah Darussalam Banda Aceh, yang juga merupakan tempat ia mengabdi sebagai pengajar Ilmu Administrasi Negara hingga saat ini. Perjalanan akademik dan profesionalnya yang penuh liku-liku ini tentu menjadi contoh yang menginspirasi bagi generasi muda, khususnya di daerah terpencil, untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar pendidikan.
Membuka Jalan Baru untuk Pendidikan di Desa
Menjadi sosok yang mengukir prestasi di tingkat desa, ia kini tidak hanya menjadi pendidik yang dihormati, tetapi juga seorang motivator bagi anak-anak muda di Aceh untuk menggapai cita-cita mereka. Sebagai seorang dosen di dua universitas ternama di Aceh, Universitas Al Washliyah Darussalam Banda Aceh dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, ia berkomitmen untuk terus memberikan ilmu dan membangun generasi penerus yang berkualitas.
Cerita hidupnya membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, kegigihan, dan semangat pantang menyerah, segala rintangan dalam pendidikan bisa dihadapi dan dilalui. Dari desa kecil di Aceh hingga menjadi seorang doktor, perjalanan hidupnya adalah kisah tentang ketekunan, pengorbanan, dan keyakinan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka dunia yang lebih luas.
Pesan untuk Generasi Muda
"Jangan pernah menyerah dalam belajar. Walaupun jalan terasa terjal, dan kegagalan datang bertubi-tubi, percayalah bahwa setiap usaha yang tulus akan membuahkan hasil yang manis," ujar dosen ini dengan penuh keyakinan.
Kisah hidupnya adalah pengingat bahwa pendidikan adalah jalan untuk perubahan, dan perubahan itu dimulai dari diri kita sendiri.[]